Hello, Kicau Mania!

Perbedaan Umum Murai Batu Palangka dengan Borneo Serta Perawatanya

murai batu palangka


Perbedaan Umum Murai Batu Palangka dengan Borneo Serta Perawatanya - Burung Murai Batu merupakan salah satu jenis burung kicau yang paling populer dan banyak digemari di Indonesia walaupun sempat masuk dalam daftar burung dilindungi karena populasinya yang semakin menurun di alam liar. Sudah menjadi rahasia umum bagi para kicau mania tanah air jika burung dari jenis keluarga muscicapidae ini memiliki harga yang cukup mahal. Sebenarnya burung murai batu ini ada banyak sekali jenisnya yang biasanya di kalangan penghobi dibedakan berdasar daerah asal habitatnya. Namun pada artikel saya kali ini, kita akan membahas Murai batu yang habitatnya di wilayah Kalimantan yang terkenal dengan sebutan Murai Batu Borneo. Murai Batu Borneo adalah jenis burung yang berasal dari pulau Kalimantan, jenis burung ini menjadi incaran setiap penghobi burung, baik untuk dipelihara maupun dibudidaya. Burung ini dikenal dengan karakter suaranya yang ngeroll dan tingkah laku yang agresive saat berkicau. Walaupun terkesan spesial, ternyata tidak sedikit pula penghobi yang menilai bahwa kualitasnya tidak lebih baik dengan kerabatnya yang ada di Pulau Sumatera. Burung murai batu borneo ini dinilai negatif dikarenakan gaya berkicaunya yang cenderung gembung seperti bola. Memang tidak afdol rasanya apabila membahas burung murai batu borneo hanya dari luarnya saja. Ada baiknya kita kupas tuntas sampai ke akar-akarnya. Kali ini duniangocehmania.blogspot.com akan membahas mengenai seluk beluk murai batu borneo mulai dari jenis-jenisnya serta perawatanya.

Perbedaan Umum Murai Batu Palangka dengan Borneo Serta Perawatanya

murai batu palangka

Murai Batu Borneo yang ada di Indonesia sendiri terdapat dalam 3 sub-spesies atau ras. Untuk ras pertama ialah Murai Palangka. Jenis yang terkadang juga disebut sebagai Murai Kalteng karena diketahui paling banyak terdapat di wilayah Kalimantan Tengah dan Barat. Sedangakan, ras kedua bernama Murai Batu Banjar yang mempunyai wilayah penyebaran Kalimantan Timur dan Selatan . Untuk ras ketiga ialah Murai Batu Mahkota atau white crowned shama paling banyak terdapat di wilayah Kalimantan Utara dan Barat. Bagi orang awan, ketiga sub-spesies yang ada di pulau Kalimantan tersebut hampir sulit dibedakan, dikarena ciri-ciri tubuhnya cenderung sama tiap jenisnya. Jika diperhatikan lagi, Murai Batu Mahkota yang sedikit mudah dikenali dari segi fisiknya. Pada bagian atas kepala Murai Batu Mahkota terdapat motif warna putih. Selain itu perbedaannya juga dapat di perhatikan dari panjang ekor. Adapun, panjang ekor dari ras ketiga tersebut relatif paling kecil jika dibandingkan kedua saudaranya yang ada di Pulau Borneo, rata-rata hanya bisa sampai 10 hingga 13 centimeter.

Untuk membedakan jenis burung Murai Batu yang ada di Indonesia sangatlah sukar, hal ini dikarena ciri fisik maupun karakter suara murai batu jenis ini cenderung sama satu dengan yang lain. Sama halnya untuk mengenali ciri-ciri Murai Batu Borneo satu dengan yang lain. Walaupun terkesan sangat susah, beberapa bagian ciri tubuh ini biasanya digunakan para penghobi untuk membedakan jenis Murai Batu Borneo. Burung Murai Batu Borneo asal Kalimantan ini mempunyai ciri khusus pada bagian bawah ekor bewarna putih polos dengan semburat warna hitam pada bagian ujung-ujung ekornya. Sedangkan ekor bagian atasnya seluruhnya bewarna hitam polos. Berikut penjelasan lebih detail :

Burung Murai Palangka

Burung Murai Palangka secara fisik identik dengan Murai Batu Lampung. Murai batu jenis ini pernah ditangkap secara besar-besaran untuk dikirim ke Pulau Jawa dan Lampung. Burung murai Palangka jika dilihat secara fisik banyak banyak memiliki variasi perbedaan mulai dari gradasi warna bulu, warna kaki & panjang ekor. Secara umum, ciri ciri Murai Batu Palangkaraya dapat digambarkan sebagai berikut :
  • Ukuran tubuh sedang dengan bentuk tubuh yang agak memanjang
  • Panjang Ekor sekitar 15-18 cm.
  • Warna bulu dada coklat hingga coklat tua.
  • Warna Kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan dan putih kekuningan.
  • Gaya tarung menggembung seperti bola yang ditandai dengan bulu-bulunya yang dikembangkan pada bagian dada saat bertemu dengan lawanya.

Burung Murai Batu Banjar

Jika kamu gemar melihat kontes burung murai, pasti sudah tidak asing lagi dengan ras Murai Borneo yang satu ini. Sebab Murai Batu Banjar merupakan jenis ras murai yang sering diikutsertakan dalam ajang lomba. Nah, seperti halnya murai borneo lainya, jenis murai ini juga memiliki ciri khas yang membedakannya dengan jenis lainnya. Berikut adalah ciri-ciri fisik dari murai batu banjar :
  • Ukuran tubuh kecil, sedang sampai besar
  • Panjang ekor sekitar 10-15 cm.
  • Warna bulu dada coklat hingga coklat terang.
  • Warna kaki hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan, dan putih kekuningan.
  • Gaya tarung hampir sama dengan murai palangka yaitu dengan mengembangkan bulu-bulu bagian dada sampai batas leher atas sehingga akan terlihat seperti bola.

Burung Murai Batu Mahkota

Ciri khas yang dimiliki murai jenis ini secara umum adalah adanya corak putih di bagian kepalanya, yang sekilas terlihat seperti mahkota. Namun selain itu, ada beberapa hal yang bisa menjadi ciri dari ras murai ini, diantaranya:
  • Ukuran tubuh kecil sampai sedang.
  • Panjang ekor sekitar 10-13 cm.
  • Warna bulu dada coklat sampai coklat terang.
  • Warna kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), dan coklat kemerahan.
  • Gaya tarung dari murai jenis ini pun hampir sama dengan kedua murai yang telah saya jelaskan diatas tadi.

Tips Perawatan Murai Borneo Mulai dari Bakalan Sampai Bisa Juara

murai batu palangka


Burung Murai merupakan salah satu jenis burung yang sering diikutsertakan dalam ajang kontes burung. Dalam kontes tersebut biasanya mengadu kualitas kicauan dari sang burung. Tentu saja parameter penilaiannya dilihat dari variasi suara dan kelantangan kicauannya. Maka tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa hanya burung Murai yang memiliki mental juaralah yang bisa memenangkan kontes tersebut. Nah, berikut ini beberapa cara untuk melatih Murai Batu Borneo yang kalian beli mulai dari bakalan, agar berani unjuk gigi dan memiliki mental juara.

Memilih Bakalan Murai yang Baik

Cara pertama tentu dimulai dengan memilih bakalan murai Borneo yang berkualitas super. Cara membedakannya cukup mudah, yaitu terlihat dari tampilan fisik burung. Burung Murai Batu Borneo yang baik tentu saja adalah yang sehat. Biasanya dapat dilihat dari kedua sayapnya yang mengapit rapat di sisi samping tubuhhingga ke bagian pahanya. Selain itu murai yang sehat biasanya lebih reaktif dan lincah. Tatapan matanya pun lebih tajam, dengan suara centrokannya yang terdengar keras dan lantang. Hal ini berbeda dengan murai yang berkualitas buruk, yang biasanya terlihat lemas, tatapan mata sayu dan berair. Setelah memilih bakalan yang baik, selanjutnya kamu harus mulai melatihnya.

Memberi Makan Jangkrik

Pada awal pembelian bakalan murai apalagi dari muda hutan biasanya burung murai belum mau makan voer maka dari itu agar burung murai tetap bertahan hidup kita perlu memberikan asupan makanan yang alami seperti jangkrik, ulat hongkong cacing dan sebagainya. Pastikan bahan-bahan makan alami itu tetap tersedia di cepuk makan mereka agar tidak kelaparan.

Melatih Burung Murai agar Doyan Voer

Melatih burung murai agardoyan voer ini bertujuan agar burung murai tidak tergantung dari pakan alami saja yang tentunya dengan harga yang agak cukup tinggi serta kurang efektif jika kita hrus meninggalkan burung peliharaan kita seharian penuh maka dari itu kita berikan pakan kemasan seperti voer yang lebih praktis. Memang diawal-awal transisi jangkrik ke voer, agak sedikit susah. Perlu adanya penyesuaian kepada burung murai, agar tidak kaget. Proses adaptasi ini memang membutuhkan waktu yang lumayan lama, maka untuk menunjangnya, kamu disarankaan untuk memberikan asupan multivitamin pada makanannya. Hal ini digunakan untuk mempercepat ransangan Burung Murai Batu Borneo agar mau makan voer. Lakukan hal tersebut, sampai murai batu milik kamu benar-benar mau makan jangkrik sepenuhnya. 

Hindarkan Menyandingkan Burung Murai Bakalan Dengan Murai yang Sudah Gacor

Selanjutnya, selama dalam masa-masa pelatihan awal, hindari menyandingkan murai kesayanganmu dengan burung lain. Apalagi yang memiliki kicauan yang keras dan lantang. Maka akan lebih baik jika kamu menggunakan kerondong full body, selama seminggu, saat pertama datang ke rumah. Masa adaptasi atau penyesuaian diri yang dimiliki burung Murai cukup lama, bisa memakan waktu selama 2-4 minggu. Selama itu pula kamu harus membuka tutup kerondong sangkarnya sedikit demi sedikit sampai benar-benar terbuka semuanya. Tujuannya sudah pasti agar murai batu borneo milikmu tidak kaget dengan lingkungan sekitarnya. Termasuk kaget saat nantinya mulai mendengar suara kicauan burung lain di sekelilingnya. Perlu diingat bahwa kesuksesan membentuk mental burung Murai Batu Borneo tentu tidak lepas dari kondisi dan perawatan pada burung tersebut.

Demikian sedikit informasi mengenai Perbedaan Umum Murai Batu Palangka dengan Borneo Serta Perawatanya semoga kalian tidak rancu lagi dalam membedakan antara burung murai borneo dan murai palangka. Sekian artikel saya kali ini jangan lupa baca artikel saya yang lain tentang Murai Palangka di Sertai Ciri-cirinya, Jangan tertipu!!

0 Response to "Perbedaan Umum Murai Batu Palangka dengan Borneo Serta Perawatanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel